Waktu sekolah dulu (atau anak sekolah sekarang deh!) kalau ditanya mata pelajaran apa yang paling disukai, apa jawabannya? Hampir tidak ada yang menjawab sejarah.
Bahkan dibanding pelajaran yang konon paling menyeramkan, matematika, sejarah tetap tidak punya penggemar. Malah ada yang ngasih jawaban kocak, “Pelajaran favorit adalah pelajaran yang tidak ada gurunya.”
Beda kalau sudah pernah berkunjung ke situs sejarah, kita jadi lebih menyadari betapa penting pelajaran yang satu ini. Dan mungkin saja bisa lebih menikmati kisah yang ada di dalamnya.
Situs sejarah yang paling mudah dikunjungi tentu saja museum, karena hampir pasti ada di setiap kota. Beda dengan Museum Sandi Yogyakarta. Museum yang terletak di Yogyakarta ini adalah satu-satunya museum kriptologi yang ada di Indonesia.
Tepatnya berlokasi di jalan Faridan Muridan Noto nomor 21, Kotabaru, Yogyakarta. Sebelumnya Museum Sandi berada satu lokasi dengan Museum Perjuangan Yogyakarta, tepatnya di lantai dasar. Untuk memudahkan masyarakat mengakses warisan sejarah ini, pemerintah setempat berinisiatif memindahkan ke lokasi sekarang, yang juga merupakan bangunan cagar budaya.
Koleksi Museum Sandi di antaranya peralatan sandi (barang asli maupun replika), buku kode, dokumen-dokumen, dan berbagai barang sehari-hari yang dulu dipakai oleh para pelaku sejarah persandian, seperti kurir dan lainnya.
Museum ini juga dilengkapi fasilitas pemandu, anjungan informasi elektronik, dan cryptogames mode touchscreen. Selain ruang pameran, Museum Sandi juga memiliki ruang multimedia dan ruang perawatan koleksi yang boleh dimasuki pengunjung.
Meski dikelola pemerintah, Museum Sandi Yogyakarta tetap buka di hari Minggu. Tutup hanya pada hari besar nasional dan perayaan agama. Jadi semua kalangan punya kesempatan mengunjungi tempat ini, tak harus menunggu waktu liburan.
Ngomong-ngomong soal liburan, berwisata ke museum bisa masuk dalam rencana travelingmu. Wisata ke museum? Kenapa nggak, anggaplah ini sebagai wisata edukasi. Jalan-jalan faedah, tambah ilmu, hemat biaya, tapi tetap menyenangkan.
Apalagi Museum Sandi terletak di kawasan terpadu yang memiliki rekam jejak sejarah Yogyakarta dan Indonesia secara umum, terutama sejarah intelijen dan persandian. Ketika Yogyakarta menjadi ibu kota Indonesia (1946-1949), Museum Sandi merupakan kantor Kementerian Luar Negeri, dengan Agus Salim sebagai menterinya.
Pada masa pemerintahan Hindia Belanda, gedung museum ini juga digunakan sebagai salah satu kantor terpadu. Jadi, tidak hanya Museum Sandi yang bisa kamu sambangi untuk mengenang dan mempelajari sejarah Indonesia, beberapa tempat terdekat lainnya juga mendukung agenda wisatamu.
Untuk pengunjung yang berasal dari luar Yogyakarta, kamu bisa menyewa jasa wisata dan minta mereka membawamu ke Museum Sandi. Cara ini tentu lebih praktis daripada dari bandara/stasiun kamu masih harus tanya sana sini.
Di zaman serbainstan dan serbadaring (online) saat ini, mencari info agen wisata bukan hal yang sulit. Kamu bahkan bisa mendapat paket wisata Jogja dari berbagai agen dan biro yang ada. Atau mampir ke laman Joglo Wisata. Di sana tersedia berbagai paket wisata Jogja yang bisa kamu pilih.
Dari wisata dengan konsep keluarga sampai wisata halal saja ada, tentu kamu bisa request wisata sejarah untuk mengunjungi beberapa situs penting di Jogja, termasuk Museum Sandi Yogyakarta. Tertarik kan?
Ada banyak tempat menarik yang terdapat di Yogyakarta. Sebagai Warga Negara Indonesia, rugi besar kalau kamu belum pernah menginjakkan kaki di tanah Jawa yang masih menjaga nilai-nilai budayanya ini. Dari pemandangan alam hingga tempat bersejarah, semuanya siap memenuhi kebutuhan liburmu. Tunggu apa lagi? Pesan paket wisata Jogja sekarang!