Cara Membuat Parafrase untuk Karya Ilmiah Agar Tidak Terindikasi Plagiat

  • Blogging
  • Dec 16, 2021

Plagiarisme sangat wajib sekali untuk dapat dihindari dalam sebuah penulisan ilmiah yang tentu saja salah satu untuk dapat menyiasatinya yaitu dengan parafrase. Yang akan tetapi dengan isi tulisan yang memang bukan berasal dari sebuah pemikiran kita sendiri, tetapi dengan adanya sebuah mengandung ide atau gagasan dari orang-orang.

Kamu juga bisa dapat mengutip sebuah ide tersebut secara dengan langsung tanpa dapat mengubah apapun, ya mungkin saja dengan disarankannya untuk dapat melakukan terlalu sering. Oleh sebab itu apa yang dapat dibutuhkan parafrase online agar dapat menunjukkan bahwa kamu telah dapat mengerti untuk materi dengan cukup baik sehingga tidak dapat menuliskan dengan kata-katanya sendiri.

Anda perlu mengetahui cara membuat parafrase yang benar. Sebab, parafrase yang buruk juga dapat memunculkan indikasi plagiarisme.

Mengenal Apa itu Parafrase dan Contohnya

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), parafrase adalah penguraian atau pengungkapan kembali suatu teks atau karangan dalam bentuk susunan kata lain dengan maksud menjelaskan makna yang tersembunyi.Sementara itu, mengutip buku Cerdas Menulis Karya Ilmiah oleh Suyono dkk (2015), teknik parafrase adalah penguraian kembali informasi secara lebih spesifik tanpa mengubah substansi dari informasi tersebut.

Mengapa parafrase penting? Biasanya parafrase digunakan untuk menerjemahkan informasi yang ditulis dalam istilah-istilah teknis atau ilmiah yang sulit dipahami. Ketika menulis, posisikan diri sebagai pembaca. Bisa jadi, tidak semua pembaca mampu memahami istilah-istilah ilmiah dari sumber rujukan. Perlu diingat, meski bertujuan untuk membahas informasi secara rinci, keefektifan dalam menulis parafrase tetap harus diperhatikan.

Cara Membuat Parafrase

1. Menulis Gagasan dengan Ringkas

Bacalah teks keseluruhan. Lalu, tulis secara ringkas gagasan apa yang ditangkap secara kuat dari bacaan tersebut.

2. Membaca Literatur

Anda dapat menulis secara bebas sesuai dengan kerangka dan alur yang telah direncanakan diri sendiri. Kosongkan kutipan pustaka di setiap kalimat. Bacalah literatur, jika ada kesamaan ide pada tulisan tersebut, maka isilah kekosongan kutipan tersebut dengan pustaka yang dibaca.

3. Mengombinasikan cara 1 dan 2

Karangan terdiri dari beberapa paragraf. Setiap paragraf berisi kalimat utama dan kalimat penjelas. Kalimat penjelas dapat berupa uraian yang penting atau hanya perincian berupa contoh, ilustrasi, dan perumpamaan-perumpamaan. Ketahui mana bagian yang berisi hal-hal pokok dan mana yang bukan.

Memahami Konsep Tulisan yang Akan di Parafrase

Teknik menulis parafrase yang pertama ialah memahami konsep dasar dari tulisan yang akan kamu parafrase. Hal ini penting dan merupakan langkah utama karena kamu akan kesulitan jika tidak memahami ide pokok dari paragraph maupun tulisan yang akan kamu sadur.

Dengan memahami konsep awal tulisan, kamu akan mudah mengeksplor banyak kosakata yang memiliki persamaan dengan kata yang digunakan pada tulisan tersebut. Tidak hanya itu, kamu juga bahkan bisa mengubah bentuk penulisannya, misalnya dari deduktif menjadi induktif maupun sebaliknya. Hal ini karena yang terpenting adalah ide pokoknya sama walaupun gaya penulisannya berbeda.

Related Post :