Kandungan lemah atau incompetent cervix merupakan suatu kondisi di mana serviks mulai membesar dan mengelupas sebelum masa kehamilan mencapai 40 minggu. Serviks adalah bagian bawah dan sempit dari rahim yang membentuk saluran membuka ke dalam vagina.
Hal ini membuat serviks uterus tidak dapat mempertahankan kehamilan, sehingga dapat menyebabkan keguguran ataupun bayi lahir prematur. Dilansir dari Wikipedia, sekitar 8% wanita mengalami keguguran pada fase trimester kedua. Oleh karena itu, direkomendasikan bagi ibu hamil untuk rutin memeriksakan kandungan ke dokter ataupun melakukan USG agar bisa mengetahui bila ada permasalahan medis yang dialami.
Ketika menginjak usia kehamilan ke-13 sampai minggu ke-28 atau saat trimester kedua, biasanya perempuan yang sedang hamil akan merasakan kondisi kandungan lemah.
Berikut Ciri-ciri Kandungan Lemah:
1. Adanya Tekanan pada Panggul
Keadaan Panggul seakan-akan memiliki sensasi seperti tertekan, sehingga membuat ibu hamil kesulitan ketika ingin berdiri jika terlalu lama duduk. Usahakan untuk menaruh bantal yang empuk dan lembut jika dirasa ingin duduk lebih lama.
2. Merasakan Sakit Punggung
Keadaan punggung yang semula tidak merasakan sakit sedikitpun dan kemudian tiba-tiba timbul rasa kesakitan. Gunakan bantal sebagai sandaran untuk mencegah otot-otot punggung menjadi kaku.
3. Perut Terasa Kram
Perut menjadi kram seakan-akan tidak sedang hamil. Jika hal ini, Realfoodfam bisa mencoba membaringkan tubuh atau mengambil posisi tidur untuk meredakan rasa kram yang terjadi.
4. Pendarahan Ringan pada Organ Intim
Ibu hamil akan mengalami sedikit pendarahan yang disebabkan sel telur telah dibuahi pada bagian tuba falopi, sehingga akan menyebabkan pendarahan. Dalam istilah kedokteran disebut dengan kehamilan ektopik.
5. Perubahan Warna Keputihan
Pada area organ intim akan terjadi perubahan warna serta bau dari cairan tersebut. Bentuk uterus atau serviks yang tidak semestinya disebabkan secara genetika atau bawaan sejak lahir, hal ini dapat memicu masalah lemahnya kandungan. Jika memang bawaan dari lahir, maka ketika terjadi kondisi kandungan yang lemah tidak dapat dicegah.
Biasanya hanya diberikan arahan dari dokter khusus agar kondisi sang bayi baik-baik saja. Hanya sebagai antisipasi agar dari mulai terjadi kehamilan hingga nanti proses persalinan, berlangsung aman serta sehat baik bagi sang ibu dan juga calon bayi.
Cara Mengantisipasi Kandungan yang Melemah pada Ibu Hamil
Adapun beberapa pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya kondisi kandungan lemah adalah sebagai berikut:
1. Periksakan Kandungan Secara rutin
Baik ibu hamil dengan kondisi kandungan yang normal ataupun mengalami permasalahan, sangat direkomendasikan untuk selalu memeriksakan kandungan secara berkala. Hal ini untuk mengetahui proses perkembangan calon janin dan untuk mengetahui apakah ada permasalahan dalam kandungan atau tidaknya.
2. Mengonsumsi Makanan yang Tinggi Nutrisi
Ketika sudah mengalami kehamilan, sangat dianjurkan untuk memberikan tubuh nutrisi yang lebih dari sebelumnya ketika belum hamil.
Terlebih lagi bagi seseorang yang mengalami kandungan lemah. Sangat dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi, kalsium, asam folat, serta protein untuk membantu pembentukkan janin dengan sempurna.
3. Hindari Rokok dan Vape (Rokok Elektrik)
Merokok dapat menyebabkan keguguran pada masa trimester kehamilan pertama atau resiko bayi lahir cacat. Hal ini disebabkan karena rokok mengandung nikotin, karbon monoksida, dan tar yang berbahaya bagi kesehatan janin.
Rokok elektrik ataupun vape juga mengandung zat berbahaya nikotin, walaupun dengan jumlah yang sedikit. Dampak buruk nikotin adalah dapat merusak sel otak dan paru-paru bayi yang dalam masa pertumbuhan.
4. Berhenti Minum Alkohol
Bila seseorang masih meminum alkohol pada trimester pertama kehamilan, maka dapat meningkatkan resiko keguguran hingga kelainan fisik pada bayi. Segera download aplikasi kehamilan untuk memudahkan kamu.