Ibadah umroh merupakan ibadah yang hampir serupa dengan ibadah haji. Sebab, umroh hanya bisa dilakukan di Tanah Suci Mekkah. Umroh juga memiliki perbedaan yang sangat mendasar dengan ibadah haji.
Salah satunya bisa dilakukan kapan saja selama mampu dan siap secara material maupun mental. Sementara untuk ibadah jai, waktunya tidak ditentukan dan hanya bisa dilakukan setahun sekali.
Oleh karena itu, ibadah haji sangat ramai peminat dan panjang masa tunggunya mencapai waktu 15 tahun. Tentu banyak yang memilih umroh, terutama bagi mereka yang sangat rindu berkunjung ke Tanah Suci.
Tapi dari semua waktu yang tersedia, hanya ada waktu dan momen yang dianggap tepat untuk melaksanakan ibadah umroh. Waktu yang tepat untuk ibadah umroh sendiri ditentukan oleh beberapa faktor seperti kondisi cuaca dan musim di tanah suci.
Sebelum memutuskan kapan berangkat ke tanah suci, ada baiknya menempatkan jadwal terbaik untuk melaksanakan ibadah suci tersebut. Buat kamu yang bingung, yuk simak waktu yang tepat untuk menjalankan ibadah umroh!
Banyak sekali umat muslim yang bertanya pelaksanaan umroh berapa hari. Sebenarnya waktu pelaksanaan ibadah umroh relatif bervariasi. Ada yang 9 hari perjalanan. Namun, ada juga yang sampai 12 hari perjalanan. Tentu semua itu tergantung dari travel agen umroh yang Anda pilih. Nah, terkait dengan penjelasan selengkapnya tentang ibadah umroh, simak artikel ini sampai akhir, ya.
Waktu Pelaksanaan Umroh dan Persyaratan yang Wajib Dipenuhi
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa pertanyaan terkait Waktu Melaksanakan Ibadah Umroh berapa hari itu tergantung dari agen travel yang dipilih dan juga menyesuaikan dari harga paket umroh yang ditawarkan. Semakin lama perjalanan ibadah umroh, sudah pasti semakin besar biaya yang harus dikeluarkan.
Adapun rangkaian ibadah umrah selama 9-12 hari tersebut sudah disesuaikan dengan rukun ibadah umroh dan sesuai syariat Islam. Jadi, Anda tidak perlu khawatir akan melewatkan ibadah tertentu. Sebab, biasanya agen travel umroh sudah bekerja sama dengan pemerintah Arab Saudi terkait pelaksanaan ibadah tersebut.
Kemudian berkaitan dengan persyaratan yang wajib dipenuhi oleh para jamaah umrah 2022 adalah sebagai berikut.
A. Sebelum keberangkatan:
- Hanya jamaah yang telah berusia 18-65 tahun, telah divaksinasi dosis lengkap dan memiliki hasil RT-PCR negatif.
- Skema keberangkatan dengan menggunakan pesawat direct flight, menggunakan satu pesawat berisi jamaah umrah, tanpa ada penumpang umum.
- Screening kesehatan terpusat dilakukan sebelum jamaah berangkat, dengan memastikan kesehatan jamaah, sertifikat vaksin yang valid, dan RT-PCR dilakukan bersamaan, dilakukan oleh laboratorium yang telah diakui dan diawasi oleh Kementerian Kesehatan.
- Jamaah dikonsntrasikan terpusat pada satu lokasi sebelum keberangkatan untuk melakukan screening kesehatan di Asrama Haji Pondok Gede selama 1×24 jam sebelum berangkat.
- Pada waktu yang ditentukan, jamaah diberangkatkan ke Bandara Soekarno Hatta, masuk pesawat melalui gedung VVIP terminal 1 Bandara Soekarno Hatta.
B. Saat di Arab Saudi:
- Jamaah wajib karantina selama 3 hari (Mengikuti kebijakan Arab Saudi) dimulai saat tiba di Arab Saudi, setelah 48 jam karantina jamaah di PCR
- Pelaksanaan ibadah umrah selama 9 hari (termasuk perjalanan PP).
- Akomodasi diisi 2 orang/kamar, makan diasjikan dalam kemasan dan transfortasi mengikuti ketentuan Arab Saudi.
- Umrah dilaksanakan 1 kali, sholat di Masjidil Haram melalui etarma dan bebas melakukan sholat 5 waktu di Masjid Nabawi.
- Jamaah wajib melakukan RT-PCR sebelum kepulangan, hanya dengan hasil negative yang diperbolehkan pulang ke tanah air.
C. Saat Tiba di Indonesia:
- Jamaah wajib melakukan RT-PCR sesaat tiba di Bandara Soekarno Hatta.
- Jamaah wajib melakukan karantina setelah perjalanan luar negeri mengikuti ketentuan Satgas covid-19 (saat ini 10×24 jam) di hotel yang telah dipilih PPIU dan mendapatkan legalisasi dari Satgas covid-19.
- Jamaah wajib melakukan RT-PCR pada hari keenam karantina, jika hasilnya negative boleh pulang ke domisili masing-masing, jika positif dirujuk kembali ke wisma isolasi oleh Satgas covid-19.